Masyarakat Tatar Galuh sangat mengharapkan dan mendambakan agar mereka memiliki perguruan tinggi yang dapat dibanggakan di daeranya. Kesulitan melanjutkan studi ke perguruan tinggi khususnya bagi masyarakat Ciamis sangat dirasakan oleh para pemuda Ciamis.
Pada tahun 1969 di Ciamis diselenggarakan perguruan tinggi, yaitu IKIP Bandung kelas jauh (IKIP Bandung “Extention” Ciamis yang didirikan tahun 1967). Berdasarkan SK Menteri PTIP tanggal 9 Desember 1966, program kependidikan yang diselenggarakan IKIP Bandung Extention Ciamis dikelompokkan ke dalam 3 fakultas, yaitu (1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan Jurusan Administasi dan Supervisi Pendidikan; (2) Fakultas Keguraun dan Ilmu Sosial (FKIS) meliputi jurusan Sejarah, Geografi, Sivics Hukum dan Ekonomi Umum; (3) Fakultas Keguruan Sastra dan Seni (FKSS) meliputi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab.
Kampus IKIP Bandung “Extention” Ciamis berkampus di jalan Jenderal Sudirman (depan Polsek Ciamis sekarang). Sejak itu banyak pemuda Ciamis yang dapat memanfaatkan keberadaan IKIP Bandung Extention Ciamis untuk menekuni studi karena lokasi yang mudah dijangkau. Namun, IKIP Bandung “Extention” Ciamis, pun tidak berumur panjang karena kebijakan IKIP Bandung berubah. Berdasarkan SK Rektor IKIP Bandung tanggal 20 November 1972, Nomor 1197/PST/72 dinyatakan bahwa seluruh IKIP Bandung Extention di daerah-daerah sejak tahun kuliah 1973 tidak diperkenankan menerima mahasiswa baru lagi. Namun dekimian kegiatan perkuliahan berlangsung sampai dengan 21 Juli 1976 untuk menyelesaikan studi bagi para mahasiswanya. Hingga penutupan IKIP Bandung Extention Ciamis jumlah lulusan mencapai 246 orang Sarjana Muda ditambah dengan sejumah lulusan Sarjana Muda yang menyelsaikan stidunya di IKIP Bandung. Menyusul SK Rektor IKIP Bandung di atas, sejak 1 Juli 1975 IKIP Bandung Extention Ciamis dinyatakan ditutup dengan SK Rektor Nomor 960/PST/K/85. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Ciamis yang memiliki animo tinggi pada perguruan tinggi, merasa kehilangan satu-satunya lembaga pendidikan tinggi keguruan yang diselenggarakan di Ciamis yang mudah terjangkau.
Dari tahun 1975 – 1977 terjadi kevakuman penyelenggaraan pendidikan tinggi di daerah Ciamis. Sehingga para pemuda Ciamis mulai kembali memikirkan cita-cita yang pernah diimpikannya sejak masa-masa kuliah untuk memiliki Perguruan Tinggi di Tatar Galuh. Oleh sebab itu, direncanakan dan dirumuskanlah berbagai strategi untuk mewujudkan perguran tinggi di Ciamis, baik melalui organisasi kepemudaan maupun melalui jalur kelembagaan. Akhirnya diputuskan untuk dikoordinasikan dengan tokoh-tokoh masyarakat Ciamis. Saat itu, tokoh-tokoh yang aktif dalam kepemudaan dan kelembagaan diantaranya Mayor R. Alibasyah Yudanegara (Alm), Letkol H. Ibing Kalyubi (Alm), Drs. K.H. Djuan Achmad Asy’ari, Drs. H. Idit Suhendi (Alm), Drs. Syafe’i Bastaman, dan Drs. H. Odjo Sudjaja Gazali serta beberapa kawan lainnya merumuskan untuk mendirikan perguruan tinggi di Tatar Galuh disampaikan dalam Musda KNPI Kabupaten Ciamis pada tahun 1977 yang sekaligus disepakati sebagai salah satu program kerja bidang pendidikan.
Hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Ciamis mendapat dukungan dari berbagai pihak dan tokoh masyarakat Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hal tersebut, maka dibentuklah Yayasan Pendidikan Galuh Ciamis dengan Akta Notaris Nomor 49 tanggal 31 Desember 1977 yang diketuai oleh Mayor R. Alibasyah Yudanegara. Sejak awal 1978 dirumuskanlah dan dipersiapkan IKIP Galuh untuk menerima mahasiswa baru.
Sejak 15 Pebruari 1978 berlangsunglah penyelenggaraan pendidikan tinggi keguruan untuk Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan serta Jurusan Kurikulum dan Pengajaran. Berdasarkan ketentuan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tentang bentuk perguran tinggi di Daerah Tingkat II, maka sejak Januari 1979 nama IKIP Galuh diubah menjadi Sekolah tinggi Tenaga Kependidikan (STTK) Galuh Ciamis. Sejalan dengan itu, dilakukan pula penambahan jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Jurusan Ekonomi Perusahaan. Saat ini, yang menjadi Ketua STTK Galuh Ciamis adalah Letkol. R. H. Ibing Kalyubi.
Pada saat itu, STTK Galuh (yang sejak tahun 1980 menjadi STKIP Galuh) belum memiliki ruangan sendiri, sehingga perkuliahan dilangusngkan pada beberapa tempat dengan menyewa dan berpindah-pindah. Tercatat beberapa tempat yang pernah digunakan sebagai tempat perkuliahan adalah Gedung Graha Ciamis, Gedung PU (Dinas Pekerjaan Umum), Gedung Da’wah Islamiah Ciamis, Kampus PGA (MAN 2) Ciamis, serta beberapa SD, diantaranya SD Bebedilan. Masa-masa sulit ini mendorong para Pengurus Yayasan Pendidikan Galuh Ciamis mengusahakan agar memiliki lokasi sendiri. Melalui perjuangan gigih Alibasyah Yudanegara, Djuan Ahmad Asy’ari, Odjo Sudjaja Gazali dan R. Ibing Kalyubi yang saat itu sebagai Anggota DPRD TK. II Ciamis, maka diperolehnya lokasi Kampus Pendidikan Galuh Ciamis di jalan Kawali – Pulomaju Km. 01 Ciamis yang luasnya sekitar 5 hektar (kini telah mencapai 25 hektar). Selanjutnya dalam berbagai kesempatan diupayakan agar STKIP Galuh memiliki ruang sendiri, sehingga dengan bantuan APBD TK. I dan TK. II pada tahun 1983 Yayasan Pendidikan Galuh dapat membangun dua bangunan utama yang terdiri atas 6 ruangan berdaya tampung 400 orang.
Pada masa kepemimpinan R. Ibing Kalyubi (sebagai Ketua) serta para Pembantu ketuanya, H. Idit Suendi, Drs. (Puket I), H. Rachlan Wikarta, Drs. (Puket II), dan H. Didy R. Kartasasmita, Drs. (Puket III) serta pengrus Yayasan Pendidikan galuh Ciamis merancang dan membangun ruangan kuliah secara bertahap. STKIP Galuh memiliki 65 ruangan, diantaranya 65 ruangan sebagai ruang kuliah dan kantor, serta membebaskan tanah-tanah bekas HGB dan tanah masyarakat seluas ± 25 Ha untuk Kampus. Semangat untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi di Tatar Galuh tidak pernah pudar. Pada tahun 1983/1984 Yayasan Pendidikan Galuh membuka Universitas Galuh dengan fakultas-fakultas : FKIP, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian. Berdasarkan kebijakan Ketua KOPERTIS, pada saat itu (Prof. Dr. Alex Dasuki) Yayasan Pendidikan Galuh tidak diperkenankan membuka Universitas, harus tetap Sekolah Tinggi dan yang diijinkan adalah STKIP dan STH, sedangkan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Pertanian di mergerkan dengan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Sekolah Tinggi Hukum yang pada awalnya (1978) sebagai kelas jauh Fakultas Hukum UNINUS, maka pada tahun 1983 berdirilah STH Galuh dengan Ketua H. Momon Gandasasmita, S.H. (saat itu sebagai Bupati Ciamis). STH Galuh yang telah mengalami 3 kali perubahan pimpinan yaitu H.T. Rustandi Djajaatmadja, S.H. (periode 1993 – 1997) dan H. Rachmat Syamsuddin, S.H. (periode 1997 – 2001) telah memiliki bangunan yang representatif.
Oleh sebab banyak bantuan yang diberikan oleh Pemerintah, baik berupa sarana maupun tenaga edukatif, Yaysan Pendidikan Galuh Ciamis dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi merasa terbantu, sejak kepengurusan Yayasan dipimpin oleh K.H. Djuan Achmad Asy’ari, Drs. (November 1995) niat untuk memiliki perguruan tinggi yang dapat dibanggakan berkobar kembali. Sehingga Yayasan Pendidikan Galuh memanggil tanaga-tenaga muda, diantaranya H. Maman Abdulrachman, Drs. M.M.; Suherli, Drs. M.Pd.; Sukomo, Drs. M.Si.; Dedi Herdiansah, IR.; Dadi, Drs.; Tofik Sofyan, S.Pd.; Runalan Soedarmo., Drs. Untuk membantu mewujudkan harapan itu, dengan mendirikan STIE, STP, STISIP. Maka pada tahun 1995, dengan izin dari Pimpinan STKIP Galuh dalam mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Sekolah Tinggi Pertanian dan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Namun karena kendala yang dihadapi, maka pada tahun Akademik 1996/1997 hanya STIE Galuh yang bisa berlangsung dan dapat menerima mahasiswa baru dengan dua jurusan yaitu : Akuntansi dan Manajemen yang ternyata animonya sangat banyak, terbukti dengan 98 orang jumlah mahasiswa baru yang memilih STIE.
Dengan dorongan dari tenaga muda, Yayasan Pendidikan Galuh Ciamis terus menata perguruan tinggi di bawah naungannya. Dengan kepedulian yang diberikan Pemerintah Daerah Tingkat II melalu Bupati Ciamis H. Dedem Ruchlia YPG Ciamis pada tahun 1997/1998 telah berhasil melahirkan Sekolah tinggi Ilmu Pertanian (STIP) dengan dua jurusan yaitu Jurusan Pertanian Program Studi Agrobisnis (S1) dan Agronomi (S1) serta Jurusan Peternakan Program D3. Selain itu, masing-masing jenjang S1. Demikian pula dengan STIKP Galuh, dilakukan penambahan Program Studi, yaitu Jurusan Pendidikan Olah Raga Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi sehingga seluruhnya menjadi 6 Program Studi.
Dalam mewujudkan harapan masyarakat Tatar Galuh, YPG Ciamis telah mengeluarkan Surat Keputusan Pembentukan Panitia Pendirian Unversitas Galuh (UNIGAL), dengan dua penambahan fakultas, yaitu Fakultas Teknik Sipil dan Teknik Planologi serta Fakultas Tekonologi Industri, dengan dua jurusan, yaitu Teknik dan Manajemen Industri, dan teknik Elektro. Sementara itu, sekolah-sekolah tinggi yang ada menjadi fakultas, STKIP menjadi FKIP, STH menjadi FH, STIE menjadi FE, STIP menjadi FP, dan STISIP menjadi FISIP.
Upaya untuk mewujudkan Universitas Galuh, ditempuh pula melalui jalur birokrasi bahkan dalam peresmian Mesjid Bantuan Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila hadir Mendikbud (saat itu) Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro. Pada kesempatan itu terjadi dialog antara Civitas Akademika dengan Mendikbud, diantaranya tentang pendirian Universitas Galuh di Tatar Galuh.
Pada tanggal 8 April 1998, turunlah Surat Keputusan Nomor 114/SK/Dikti/98 yang menetapkan penggabungan dan perubahan sekolah-sekolah tinggi menjadi fakultas-fakultas di dalam Universitas Galuh dengan penambahan Fakultas Teknik. Secara tersmi Yayasan Pendidikan Galuh Ciamis mengundang Gubernur Bidang Kesra (H. Dedem Ruchlia) yang juga telah berjasa memberikan dorongan bidang pendidikan pada saat beliau menjadi Bupati KDH TK. II Ciamis, untuk melaksanakan peresmian Universitas Galuh pada tanggal 10 Mei 1998 di Kampus Universitas Galuh. Sejak itulah, maka sekolah-sekolah tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Galuh Ciamis berubah menjadi fakultas - fakultas. Untuk pertama kalinya Universitas Galuh dipimpin oleh Rektor Prof. Dr. H. E. Kusmana, M.Pd. sebagai putra daerah yang memberikan kepedulian sangat tinggi kepada Yayasan Pendidikan Galuh Ciamis.
Perjuangan Yayasan Pendidikan Galuh Ciamis dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang dapat dibanggakan mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Bantuan-bantuan itu telah banyak diperoleh, seperti bantuan pelebaran jalan masuk kampus serta bantuan pembuatan Lapangan Sepakbola dari Bupati Ciamis, bantuan dari Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila berupa Mesjid Raudhatul Mutaqin.
Selain pembangunan fisik, kualitas sumber daya pun terus dipacu, diantaranya kualitas akademik dosen. Selain kegiatan rutin berupa Seminar Akademik yang diikuti para Dosen, dalam bidang kelimuannya pun terus dipacu, diantaranya melanjutkan studi Program S2 dan S3.
Tentu saja dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Ciamis untuk memiliki perguruan tinggi yang dapat dibanggakan, yaitu Universitas Galuh tidak akan berhasil dengan baik, jika tidak mendapat dukungan dari seluruh Civitas Akademika Universitas Galuh, baik mahasiswa, dosen dan karyawan. Selain itu dukungan yang sangat berharga adalah dari masyarakat Tatar Galuh sendiri untuk ikut membangun dan membesarkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Teknik.