Contoh
Teks Fabel
Teks
1
si Keledai Pembawa Garam
Pada suatu hari di musim panas,
tampak seekor keledai berjalan di pegunungan. Keledai itu membawa beberapa
karung berisi garam di punggungnya. Karung itu sangat berat, sedangkan matahari
bersinar dengan teriknya. “Aduh panas sekali. Sepertinya aku sudah tidak kuat
berjalan lagi,” kata keledai. Namun tak lama berselang, ia melihat sebuah
sungai. “Ah, ada sungai! Lebih baik aku berhenti sebentar,” kata keledai dengan
gembira.
Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke
dalam sungai dan keledai itu tercebur. Ia berusaha untuk berdiri kembali,
tetapi tidak berhasil. Lama sekali keledai berusaha untuk berdiri. Anehnya,
semakin lama berada di dalam air, ia merasa beban di punggungnya semakin
ringan. Akhirnya, keledai itu bisa kembali berdiri. “Ya ampun, garamnya habis!”
kata tuannya dengan marah. “Oh, maaf! Sepertinya garamnya larut di dalam air,”
kata keledai.
Beberapa hari kemudian, keledai
mendapat tugas lagi untuk membawa garam. Seperti bias, ia harus berjalan melewati
pegunungan bersama tuannya. “Tak lama lagi akan ada sungai di depan sana,” kata
keledai dalam hati. Ketika berjalan menyeberangi sungai, keledai menjatuhkan
dirinya dengan sengaja. Byuuur!
Tentu saja garam yang ada di punggungnya menjadi larut di dalam air. Bebannya
menjadi ringan. “Asyik! Jadi ringan!” kata keledai. Namun, mengetahui keledai
melakukan hal itu dengan sengaja, tuannya menjadi marah. “Dasar keledai malas!”
kata tuannya dengan geram.
Keesokan harinya,si keledai mendapat tugas
membawa kapas. Sekali lagi, ia berjalan
bersama tuannya melewati pegunungan. Ketika sampai di sungai, lagi-lagi si keledai menjatuhkan
diri dengan sengaja.
Byuuur! Namun, apa yang terjadi?
Muatannya menjadi berat sekali. Rupanya kapas yang dibawanya menyerap air dan
menjadi seberat batu. Mau tidak mau, si
keledai harus terus berjalan dengan beban yang ada
di punggungnya. Si keledai
berjalan sempoyongan di bawah terik matahari sambil membawa beban berat di
punggungnya.
Teks 2
Landi si
Landak yang Kesepian
Di hutan yang rindang, hidup seekor anak landak yang
merasa kesepian. Landi namanya. Landi
tidak mempunyai teman karena teman-temannya takut tertusuk duri tajam yang ada
di badannya. “Maaf landi, kami ingin bermain denganmu, tapi dirimu sangat
tajam,” kata cici kelinci dan teman-temannya. Tinggallah landi sendirian. Ia
hanya bisa bersedih. “Mengapa mereka tidak mau berteman dan bermain denganku?
Padahal tidak ada seekor binatang pun yang pernah tertusuk diriku,” gumam
Landi.
Hari-hari berikutnya Landi hanya melamun di tepi sungai.
“Ah, andai saja semua duriku ini hilang, aku bisa bebas bermain dengan
teman-temanku,” kata Landi dalam hati. Landi merasa tidaklah adil hidupnya ini,
selalu dijauhi teman-temannya. Ketika sedang asyik dengan lamunannya, muncullah
Kuku Kura-kura. “Apa yang sedang kau lamunkan, Landi?” sapa Kuku mengejutkan.
“Ah, tidak ada,” jawab Landi malu. “Jika kau mempunyai masalah, aku siap
mendengarkannya,” kata Kuku.
Kuku Kura-kura kemudian duduk di sebelah Landi. Lalu,
Landi mulai bercerita tentang masalahnya. “Kau tak perlu khawatir. Aku bersedia
menjadi sahabatmu. Percayalah!” kata Kuku sambil menjabat tangan Landi. Kini,
ia mempunyai teman. “Tempurungmu tampak begitu berat. Apa kau tidak merasa
tersiksa?” tanya Landi. “Oh, sama sekali tidak. Justru tempurung ini sangat
berguna. Tempurung ini bisa melindungiku. Jika ada bahaya, aku hanya perlu
menarik kaki dan kepalaku ke dalam. Habat kan? Selain itu, aku tak perlu
mencari tempat tinggal. “Rumahku ini bisa berpindah-pindah sesuai keinginanku,”
kata Kuku Kura-kura sambil mempraktikkan apa yang dikatakannya. Landi Landak
merasa terhibur.
Suatu hari, teman Landi yang bernama Sam Kodok berulang
tahun. Semua diundang, termasuk Landi Landak. “Ayo Landi, kau harus datang ke
pesta itu, “bujuk Kuku Kura-kura. “Aku tidak mau karena nanti teman-teman yang
lain pasti akan menjauhiku karena takut tertusuk duri,” kata Landi dengan
sedih. “Jangan khawatir, kau kan tidak sendirian. Aku akan menemanimu. Di sana
banyak kue yang lezat dan tentu saja ada buah apel, lho!” Mendengar kata apel,
Landi menjadi tergoda. Ia memang sangat menyukai apel. Akhirnya, Landi
berangkat bersama Kuku kura-kura.
Pesta Sam kodok sangat meriah. Wangi aneka bunga tercium
di setiap sudut ruangan. Ada dua meja panjang diletakkan di sisi kiri dan kanan
halaman Sam kodok. Di atasnya tersedia berbagai macam kue dan buah-buahan.
“Lihat! Di dekat meja ada satu tong sirup apel!” kata Landi. Landi dan Kuku
Kura-kura memberikan selamat kepada Sam Kodok. Setelah meniup lilin.
Semua bertepuk tangan sambil bernyanyi “Selamat Ulang Tahun”. Pada saat
berdansa, semua yang diundang menghindar dari Landi landak. Mereka takut
tertusuk duri Landak si landak. Akhirnya, Kuku Kura-kura lah yang menemani
Landi berdansa.
Tiba-tiba, pesta yang mengasyikan itu terhenti dengan
teriakan Tito. Ia datang sambil berlari ketakutan. “Awas serigala jahat datang!
Tolong...! Tolong...! “teriak Tito dengan napas tersengal-sengal. Semua menjadi
ketakutan. Mereka berlarian menyelamatkan diri. Karena tidak bisa berlari, Kuku
Kura-kura langsung memasukkan kepala dan kakiknya ke tempurung rumahnya.
Sementara itu, Landi si Landak segera menggulung tubuhnya menjadi seperti bola.
Serigala jahat yang mengejar teman-teman Landi tidak
melihat tubuh Landi. Tiba-tiba, “Brukk,aduh!” teriak serigala jahat. Ia
tertusuk duri tajam Landi si Landak. Sambil menahan sakit, serigala jahat
langsung lari tunggang langgang. Maka, selamatlah Landi dan teman-temannya.
“Hore...! Hore...! Hidup Landi Landak!” semua binatang
mengelukan Landi. Landi menjadi tersipu malu karenanya. “Maafkan aku Landi,
selama ini aku menjauhimu. Padahal, kau tidak pernah menyakitiku. Ternyata duri
tajammu itu telah menyelamatkan kita semua,” sesal Cici Kelinci. Akhirnya,
semua yang datang ke pesta Sam Kodok meminta maaf pada Landi si Landak karena
telah menjauhinya. Kemudian, mereka pun berterima kasih pada Landi si Landak
karena telah melindungi mereka dari serigala jahat. Kini, Landi si Landak tidak
merasa kesepian lagi. Teman-temannya tidak takut lagi akan durinya yang tajam.
Bahkan mereka merasa aman jika Landi berada di dekat mereka.
Soal dan
Alternatif Jawaban
Nama :
Kelas :
SOAL
1. Jelaskan ciri bahasa teks fabel
yang berjudul “si Keledai Pembawa Garam” di atas!
NO
|
Ciri
Kebehasaan
|
Jawaban
|
1
|
Jelaskan
3-4 kalimat langsung!
|
|
2
|
Jelaskan
3-4 kata sandang!
|
|
3
|
Jelaskan
3-4 kata kerja!
|
|
4
|
Jelaskan
3-4 kata keterangan tempat dan waktu!
|
|
5
|
Jelaskan
3-4 kata penghubung!
|
|
2. Jelaskan unsur-unsur teks fabel yang berjudul “si
Keledai Pembawa Garam”di atas!
NO
|
Unsur
|
Jawaban
|
1
|
Tema
|
|
2
|
Tokoh dan
Penokohan
|
|
3
|
Latar
|
|
4
|
Sudut Pandang
|
|
5
|
Alur
|
|
6
|
Amanat
|
|
3.
Ceritakanlah kembali isi teks fabel di atas sesuai dengan unsur-unsur
teks fabel yang
berjudul “si Keledai Pembawa Garam”!
........................................................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Alternatif Jawaban
No
|
Ciri Kebahasaan
|
Jawaban
|
1
|
Kalimat langsung
|
a. “dasar keledai malas!” kata tuannya dengan geram.
b. “oh maaf ! sepertinya garamnya larut di dalam air.” Kata keledai
c. “Ya ampun, garamnya habis” kata tuannya dengan marah.
d. “Ah, ada sungai! Lebih baik aku berhenti sebentar.” Kata keledai dengan
gembira
|
2
|
Kata sandang
|
a. Mau tidak mau, si keledai harus terus berjalan dengan beban yang
ada di punggungnya.
b. Si keledai berjalan dengan sempoyongan di bawah terik
matahari sambil membawa beban berat di punggungnya.
c. Keesokan harinya, si keledai mendapat tugas membawa kapas.
d. Ketika sampai di sungai, lagi-lagi si keledai menjatuhkan diri
dengan sengaja.
|
3
|
Kata kerja
|
a. Si keledai mendapat tugas membawa kapas.
b. Ia berjalan bersama tuannya melewati pegunungan.
c. Keledai itu membawa beberapa karung berisi garam di punggungnya.
d. Ketika berjalan menyeberangi sungai, keledai
menjatuhkan dirinya dengan sengaja.
|
4
|
Kata keterangan tempat dan waktu
|
a. Beberapa hari kemudian, keledai mendapat
tugas lagi untuk membawa garam.
b. Pada suatu hari di musim panas, tampak seekor
keledai berjalan di pegunungan.
c. tampak seekor keledai berjalan di pegunungan.
d. Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke dalam sungai dan keledai itu
tercebur.
|
5
|
Kata penghubung
|
a. Akhirnya, keledai itu bisa kembali berdiri.
b. Namun, apa yang terjadi? Muatannya menjadi berat sekali.
c. Rupanya kapas yang dibawanya menyerap air dan menjadi seberat
batu.
d. Namun, mengetahui keledai melakukan hal itu dengan sengaja,
tuannya menjadi marah.
|
No
|
Unsur
|
Jawaban
|
1
|
Tema
|
Pemalas akan merasakan akibatnya.
|
2
|
Tokoh dan Penokohan
|
Si keledai, binatang yang pemalas dan mudah dibodohi.
Tuannya, Cerdik dan banyak akal.
|
3
|
Latar
|
Latar tempat: Pada suatu hari di musim panas, tampak
seekor keledai berjalan di pegunungan.
Latar waktu: Pada suatu hari di musim panas, tampak
seekor keledai berjalan di pegunungan.
|
4
|
Sudut Pandang
|
Orang ketiga pelaku utama.
|
5
|
Amanat
|
Bersungguh-sungguhlah dalam bekerja dan jangan
bermalas-malasan.
|
6
|
Alur
|
Alur maju
|
Alternatif
Jawaban
No
|
Ciri
Kebahasaan
|
Jawaban
|
1
|
Kalimat angsung
|
a.
“Maaf Landi, kami ingin bermain
denganmu, tapi dirimu sangat kejam,” kata cici kelinci dan teman-temannya.
b.
“Kau tak perlu khawatir. Aku bersedia
menjadi sahabatmu. Percayalah!” Kata Kuku sambil menjabat tangan Landi.
c.
“Brukk, aduh!” teriak serigala jahat.
d.
“Hore...! Hore...! Hidup Landi Landak!
Semua binatang mengeluhkan Landi.
|
2
|
Kata Sandang!
|
a.
Landi si landak yang kesepian.
b.
Mereka takut tertusuk duri Landak si
landak.
c.
Ia tertusuk duri tajuam Landak si Landak.
d.
Kemudian, merekapun berterima kasih
pada Landi si Landak karena telah melindungi mereka dari serigala jahat.
|
3
|
Kata kerja
|
a.
Serigala jahat yang mengejar
teman-teman Landi tidak melihat tubuh Landi.
b.
Ia tertusuk duri tajam Landi si
Landak.
c.
Sambil menahan sakit, serigala jahat
langsung lari tunggang langgang.
d.
Landi merasa tidaklah adil hidupnya
ini, selalu dijauhi teman-temannya.
|
4
|
Kata keterangan tempat dan waktu
|
a.
Dihutan yang rindang, hidup seekor
anak landak yang merasa kesepian.
b.
Suatu hari, teman Landi yang bernama
Sam Kodok berulang tahun.
c.
Hari-hari berikutnya Landi hanya
melamun ditepi sungai.
|
5
|
Kata penghubung
|
1.
Tiba-tiba, pesta yang mengasyikan itu
terhenti dengan teriakan Tito.
2.
Mereka takut tertusuk duri Landik si
landak. Akhirnya, Kuku Kura-kura lah yang menemani Landi berdansa.
3.
Ada dua meja panjang diletakkan di
sisi kiri dan kanan halaman Sam kodok.
4.
Kuku Kura-kura kemudian duduk di
sebelah Landi. Lalu, Landi mulai bercerita tentang masalahnya.
|
No
|
Unsur
|
Jawaban
|
1
|
Tema
|
Persahabatan mampu memberikan kekuatan
untuk saling menguatkan.
|
2
|
Tokoh
dan Penokohan
|
Landi si Landak, binatang yang baik
hati, suka menolong, dan tidak mementingkan diri sendiri.
Kuku Kura-kura, baik hati dan suka
berteman dengan siapa saja.
Serigala, binatang yang jahat, rakus
dan suka mengganggu kesenangan binatang lain.
|
3
|
Latar
|
Latar
tempat: Di hutan yang rindang, hidup seekor anak landak yang merasa kesepian.
Latar
waktu: Hari-hari berikutnya Landi hanya melamun di tepi sungai.
|
4
|
Sudut
Pandang
|
Orang
ketiga pelaku utama.
|
5
|
Amanat
|
Jangan
menjauhi teman yang mempunyai kekurangan, karena dibalik kekurangan itu
terdapat kelebihan yang tidak kita miliki.
|
6
|
Alur
|
Alur
maju
|