|
Gowongan Inn Hotel sebelum dilaksanakannya kunjungan |
A. Latar Belakang Kegiatan
Indonesia merupakan
negara yang mempunyai banyak penduduk . Yang mana beranekargam dalam hal pemenuhan kebutuhan,
dan setiap harinya membutuhkan berbagai
macam konsumsi dikehidupannya. Ditangan para wirausahalah pemenuhan kebutuhan
manusia dapat tercipta dan dapat dikonsumsi oleh penduduk Indonesia.
Beberapa
wirausaha yang dijalankan terbilang sukses yang menjadi andalan Indonesia, bahkan
sudah terkenal didunia ialah terletak di Yogyakarta dan Solo. Banyak perguruan
tinggi yang melakukan kegiatan observasi di kawasan Yogyakarta-Solo, khususnya
pada wirausaha Jejamuran, Madukismo, Sritex. Untuk itu FKIP AKUNTANSI
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS .mengadakan studi lapangan/kuliah kerja lapangan.
Berbagai objek kunjungan
wirausaha sangatlah luar biasa dan memberikan inspirasi. Yaitu diantara Jejamuran
yang mana wirausaha yang didirikan oleh Ratidjo Harjo Suwarno berupa berbagai
macam olahan jamur yang sangat terkenal Yogjakarta. PT.Madukismo yaitu
wirausaha berupa gula pasir dan spirtus yang menjadi wirausaha gula
satu-satunya di yogjakarta yang menjadi tempat pembuka tenaga kerja
diyogyakarta.Sritex adalah sebuah PT.yang yang terletak diSukoharjo yang mana
didirikan oleh H.Lukminto yang bergerak dibidang tekstil (Pembuatan seragam
Tentara ) dimana perusahaan ini merupakan perusahaan terbesar se-asia tenggara
dibidang tekstil.Selain berkunjung kepada wirausaha – wirausaha yang ada di
Yogyakarta-Solo, kami juga diberikan materi pedoman yaitu berupa seminar
ekonomi syariah yang diselenggrakan di hotel yang disajikan oleh Sugeng Widodo
( Dosen UIN ) yang mana memberikan motivasi dan inspirasi pula bagi kami.
Berdasarkan
hal-hal tersebut, penulis
tertarik menjadikan
Wirausaha Jejamuran,PT.Madukismo,PT.Sritex,serta Seminar
Ekonomi Syariah sebagai pokok bahasan dalam laporan
studi lapangan/kuliah kerja lapangan ini
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagimana
wirausaha Jejamuran yang dijalankan oleh bapak Ratidjo Harjo Suwarno ?
2. Bagaimana
wirausaha PT.Madukismo yang terletak diYogyakarta ?
3. Bagaimana wirausaha PT.Sritex yang didirikan
oleh bapak H.Lukminto ?
4. Bagaimana pembahasan seminar ekonomi syariah yang
dibawakan oleh bapak Sugeng Widodo?
C.
Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui wirausaha jejamuran yang didirikan oleh bapak Ratidjo
Harjo Suwarno
2. Untuk
mengetahui wirausaha
PT.Madokismo yang terletak di Yogyakarta.
3.Untuk
mengetahui wirausaha PT.Sritex yang didirikan oleh bapak H.Lukminto.
4. Untuk mengetahui pembahasan seminar
ekonomi syariah yang dibawakan oleh bapak Sugeng Widodo.
D.
Manfaat Laporan
1. Memberikan
informasi tentang wirausaha
Jejamuran yang didiriakan oleh bapak Ratidjo Harjo Suwarno.
2. Memberikan
informasi tentang PT.Madukismo yang
terletak diYogyakarta.
3. Memberikan informasi tentang PT.Sritex
yang didirikan oleh bapak H.Lukminto
4. Memberikan informasi tentang pembahasan
seminar ekonomi syariah yang dibawakan oleh bapak Sugeng Widodo.
E. Gambaran Umum dari Instansi Tujuan KKL
1. Gambaran Umum Wirausaha Jejamuran
a.
Profil Perusahaan
|
Ruang masuk Jejamuran Resto |
JeJamuran adalah sebuah resto yang unik dan satu-satunya rumah makan yang
menawarkan aneka macam olahan makanan berbahan dasar jamur sekaligus tempat
belajar bagaimana cara membudidaya berbagai jenis jamur. Rumah makan serba
jamur ini hasil kolaborasi Bapak Ratidjo HS yang mempunyai bisnis pembibitan
jamur dan istrinya Indaryati yang pandai memasak.
Sebenarnya Bapak Ratidjo HS dengan prinsipnya “ Tidak mau menjadi beban
orang lain dimasa tua” telah berkecimpung dalam bidang budidaya jamur sejak
tahun 1968 ketika ditugaskan membuat bibit jamur di Dieng. Namun pada tahun
1997, beliau memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan memulai usaha
pembibitan jamur sendiri di Yogyakarta.
Jamur
yang dikembangkan oleh Bapak Ratidjo adalah jamur jenis umum seperti merang,
tiram, kuping dan shitake. Sedangkan jenis lain yang cukup mahal harganya
seperti jamur inoki, simeji, lingi, maytake, tiram warna biru, abu-abu, cokelat
yang ditanam di media berbahan organik, kayu dan jerami yang mengandung unsur
karbon (C) dalam bentuk karbohidrat dan nitrogen (N) dalam bentuk amonium.
Setelah berhasil mengembangkan aneka jenis jamur yang bermanfaat bagi
kesehatan karena jamur merupakan makanan yang bisa mencegah segala macam
penyakit seperti kanker, Bapak Ratidjo beserta istrinya membuka Jejamuran pada
tahun 2007 yang semula hanya berjualan di depan rumah dengan mengandalkan tiga
menu yaitu sate jamur, pepes jamur dan jamur goreng tepung.
Selanjutnya usahanya berkembang pesat menjadi sebuah rumah makan dan
muncul berbagai menu dari jamur seperti tongseng, telur dadar shitake, lumpia,
jamur asam manis, jamur bakar, wedang jejamuran yang hingga kini mencapai 14
macam menu dengan menggunakan beragam jenis jamur yang dibudidayakan. Menu-menu
yang unik, menarik dan bisa membujuk orang untuk mampir dan mencoba. Harganya
sedikit bervariasi, Rumah makan ini buka dari jam 09.00-21.00
Rumah makan ini jika dirata-rata, dalam hari-hari biasa, sehari bisa
menghabiskan sampai 700 kg jamur dengan jumlah pengunjung 100-150 0rang.
Sedangkan pada akhir pekan atau pada musim liburan jumlahnya bisa sampai dua
kali lipat. Rumah makan ini mempekerjakan 250 orang karyawan dan dengan
berbekal resep tradisional keluarga, diharapkan jamur dapat menjadi menu
alternatif yang dicintai keluarga.
Jejamuran resto terletak di Jejamuran, Niron, Pandowoharjo, Sleman,
Yogyakarta, 55512 telpon 0274 868170. Dari arah kota Yogya kearah Magelang
sampai dengan perempatan Beran Lor, kemudian belok kanan/ utara kira-kira 800
meter.
- Struktur modal yang
dikelola
|
Kunjungan ke tempat produksi jamur |
Modal yang dikeluarkan
Bapak Rtidjo kurang dari Rp. 3.000.000,- ditambah 3.000
, beliau berpendapat bahwa segala sesuatu harus dimulai
dari hal kecil terlebih dahulu supaya resikonya kecil pula. Lebih jelasnya
beliau memaparkan bahwa apabila modal yang dikeluarkannya besar, maka
penggunaan pada realitanya tidak sesuai dengan kenyataan, pembeliannya ngawur
dan tidakterpakai semua. Selain itu dalam peralatan yang digunakan, beliau
tidak membeli yang baru, tetapi menggunakan yang bekas dan masih layak pakai.
- Jumlah SDM yang
mengelola dan latar belakang pendidikan
Jumlah karyawan keseluruhan di Jejamuran sekitar 250
orang yang pada mulanya hanya 11 orang. Dan ketentuan umum dari kepegawaian
Jejamuran adalah sbb:
- Perusahaan ini
berusaha membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu
berumur lebih dari 25 tahun yang berstatus janda yang dianggap memiliki
kinerja bagus dan dapat menjadi asset penting.
- Pendidikan bukan
patokan.
- Tidak menggunakan
handphone selama bekerja.
- Diadakannya training
selama empat tahun untuk melatih komunikasi dan kerjasama.
- Omset sesuai
kinerja.
- Jaminan hari tua dan
pendidikan.
- Produk unggulan,
Inovasi Produk dan Varian Produk
Beberapa menu yang ada di Jejamuarn dan beberapa yang
menjadi unggulan: tongseng jamur (diantaranya jamur merang, kancing), tom yum
jamur (aseli segar, kombinasi asam pedasnya enak), dadar jamur shitake, minum
honey lime dan wedang jejamuran (unik dengan rasa pedas aneka rempah
diantaranya cengkih, potongan empon-empon, dengan pengaduk batang sereh). Mmm
berkesan, menjadi salah satu tempat singgah di Yogyakarta. Keberanian memilih
jenis usaha berbeda, memadukan konsep tradisional dengan standar layanan
nasional bagian dari keberhasilan hasil usaha jeJamuran.
Selain itu ada dalam bentuk kemasan kaleng:
Jamur
Kaleng Stainless 170gram : 25.000
- Jamur Rendang
- Jamur Brongkos
- Jamur Sambal Goreng Kancing
- Jamur Gulai
Jamur Kaleng Plastik 40gram : 35.000
- Keripik Jamur Merang
Jamur Kaleng Plastik 100-150gram :
- Keripik Jamur Tiram
- Keripik Jamur Kancing
- Keripik Jamur Kuping
- Strategi pemasaran dan
Sistem Akuntansi Penjualan
Dalam
strategi pemasaran sendiri, menurut pengalaman Bapak Ratidjo pada mulanya
mengalami kendaladimana orang Indonesia tidak terbiasa untuk memakan jamur
terkecuali setahun sekali dan sempat mengalami
kegagalan. Karena itu beliau mempunyai strategi “jemput bola” dengan
penjualan produk jamur gratis dari rumah ke rumah supaya diterima dan dengan
bermodal tanah yang dijadiknnya restoran seperti sekarang ini. Dalam
marketing Jejamuran tidak memasang iklam
dalam promosinya, akan tetapi mengutamakan kedekatan antara karyawan dengan
konsumen sehingga mendapat tanggapan positif
dan mendatangkan konsumen
lain. Selain itu diJejamuran ada
tempat terapi ikan yang menjadi magnet lainnnya.
Sistem akuntansi
penjualan yang digunakan adalah sistem kas kecil dan besar, selain itu dalam
kontrol keuangan dengan adanya bon supaya tidak ada penyimpangan juga ada
keuangan khusus untuk produksi
- Sistem Produksi, Pengadaan Bahan Baku dan
tekhnologi yang digunakan
Pembibitan
|
Tempat Produksi Jamur di pabrik Jejamuran |
Jejamuran memiliki usaha
pembibitan yang cukup besar. Setiap 3 hari sekali bisa menghabiskan skeitar 5
kw baha baku berupa gabah, serbuk kayu, jagung, dll. Proses awal pembibitan
dimulai dengan pencucian dan perebusan bahan baku selama 30 menit menggunakan
pressure cooker atau panci. Lalu mencampurkan media tanam seperti serbuk kayu,
gabah (kulit padi), dan berbagai macamnya dengan bibit jamur itu sendiri,
kemudian bibit-bibit itu disimpan dalam pak – pak plastik yang diberi penutup.
Media yang telah di fermentasi dimasukkan de dalam wadah plastik sambil
dipadatkan. Selanjutnya dilakukan pengepressan agar kepadatan maksimal.
Media yang tadi telah dipres,
dipasangkan cincin dan ditusuk menggunakan kayu yang nantinya berfungsi sebagai
tempat bibit jamur yang akan ditanam. Kemudian setelah itu dipasangkan kapas
dan ditutup. Fungsi tutup agar pada saat pengovenan atau proses sterilisasi,
kapas tidak basah oleh uap air. Dan setelah itu media siap disterilkan.
Media dimasukkan ke dalam krat
yang telah disediakan, dan disusun di dalam ruang oven. DI Jejamuran
menggunakan ruang oven seluas sekitar 9 m2. Setelah ruang oven
penuh, pintu ditutup rapat agar tidak terjadi kebocoran. Kemudian api
dinyalakan di bawah ketel uap, biarkan menyala terus sampai suhu di dalam oven
mencapai 95ºC atau minimal waktu pengovenan 8 jam. Setelah suhu yang dibutuhkan
tercapai, biarkan oven tetap tertutup selama 12 jam.
Lalu siapkan botol bibit F3 jamur
dan peralatan pengduk bibit, lalu disterilkan menggunakan alkohol dan dibakar.
Kemudian media jamur yang ada di dalam oven dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam
ruangan inokulasi atau pembibitan. Setelah selesai, ruangan disterilkan.
Sementara itu tangan dan pakaian petugas pembibit juga disterilkan dengan
alkohol.
Bibit F3 jamur yang berada di
dalam botol diaduk menggunakan alat pengaduk. Kemudian kapas media jamur dibuka
selanjutnya bibit F3 dituang ke dalam media sampai penuh, diguncang dan
langsung ditutup kembali. Pembibitan telah selesai dilakukan. Dan kemudian
media dipindah ke ruang inkubasi.
Di Jejamuran terdapat laboratorium
pembibitan yang letaknya satu kompleks dengan restonya. Bibit yang siap
pakai dapat digunakan untuk sekitar 30 baglog (jamur tiram). Bibit dijual
dengan harga Rp 3000,00 per botolnya. Menurut pernyataan salah satu pegawai
disana, pemesanan bibit saat ini sudah merambah ke luar Jawa, seperti
Kalimantan dan Sulawesi. Jadi bisnis ini masih sangat bagus prospek kedepannya.
Kendala yang sering ditemui pada
saat pembibitan jamur ialah keterbatasan alat dan keahlian dalam membuat bibit
jamur. Biasanya yang menjadi produsen bibit jamur ialah kalangan akademisi yang
memiliki pengetahuan “lebih” dibandingkan masyarakat umum, karena untuk menjadi
produsen bibit jamur merupakan hal yang tidak mudah. Proses produksi bibit
jamur memerlukan keahlian lebih. Selain itu proses pembibitan juga memerlukan
alat yang cukup mahal yaitu autoklaf dan memerlukan laboratorium khusus sebagai
tempat inkubasi bibit.
Apabila pembibitan dilakukan
dengan asal-asalan, asal jadi, maka kualitas bibitnya tidak akan bagus dan akan
kalah bersaing dengan produsen bibit yang lain. Hal inilah yang menjadi kendala
bagi masyarakat untuk mencoba membibitkan jamurnya sendiri. Mereka takut gagal
karena mereka pikir porses pembibitan merupakan proses yang rumit dan
memerlukan modal yang besar. Padahal dengan sedikit kemauan belajar dan
kreatifitas maka mereka juga bisa melakukan pembibitan jamur sendiri.
Beberapa jenis jamur yang sering
dibudidayakan dan diolah menjadi makanan antara lain : jamur tiram, jamur
kuping, jamur merang, jamur kancing, dll.
Budidaya jamur tiram memiliki
beberapa keunggulan dan kemudahan dalam proses budidayanya sehingga dapat
dikelola sebagai usaha sampingan ataupun usaha ekonomis skala kecil, menengah
dan besar (Industri).
Hal lain yang penting adalah
menjaga lingkungan pertumbuhan jamur tiram terbebas dari mikroba atau tumbuhan
pengganggu lainnya.
Ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan untuk melakukan budidaya jamur tiram ini, tahapan pemeliharaan
atau penanaman jamur tiram meliputi persiapan sarana produksi dan tahapan budidaya
jamur tiram. Tahapan ini merupakan proses budidaya jamur tiram dari mulai
pembuatan media sampai proses pemanenan jamur tiram.
Ruangan Budidaya Jamur Tiram
Pada dasarnya bangunan bisa
memanfaatkan ruangan yang ada dalam rumah, biasanya bangunan untuk budidaya
Jamur Tiram bangunan jamur terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya:
1. Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan
yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan
Sterilisasi.
2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi adalah ruangan
yang berfungsi untuk menanam bibit pada media tanam, ruang ini harus mudah
dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya
mikroba lain).
3. Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk
menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi (Spawning).
Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28 derajat dengan kelembaban 60% – 80%.
Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam
kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.
4. Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing)
digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga
dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi
untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22 derajat C
dengan kelembaban 80 – 90%.Peralatan yang digunakan pada budidaya jamur di
antaranya, Mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok
bibit, centong. Jika ingin berhasil memang harus lengkap menyiapkan sarana
produksinya.
Tahapan memproduksi jamur tiram :
1. Siapkan serbuk kayu
gergajian albasia. Rendam selama 0-12 jam (bergantung pada spesies/strain
serbuk kayu yang digunakan).
2. Tiriskan sampai tidak ada
air, pada hari itu juga dengan mengunakan saringan kawat atau ayakan kawat.
3. Membuat
subtrat/media tumbuh, pada hari itu juga. Tambahkan 5-15 % bekatul atau polar
(bergantung pada spesies/strain yang digunakan), 2% kapur (CaCO3), 2% gypsum
(CaSO4) dan air bersih, diaduk merata, kadar air substrat 65%, pH 7.
4. Distribusikan kedalam
baglog polipropilen pada hari itu juga. Padatkan dalam wadah tersebut, beri
lubang bagian tengah, dipasang mulut cincin pralon, kemudian ditutup dengan
kapas/kertas minyak.
5. Sterilisasi/pasteurisasi,
satu hari kemudian. Simpan dalam kamar uap atau kukus dalam drum dengan suhu
media di dalam baglog 95-120 derajat C selama 1-3 kali 8 jam bergantung pada
jumlah substrat yang akan di pasteurisasi.
6. Inokulasi substrat dengan
spawn di ruang inokulasi. Setelah suhu baglog substrat turun sampai suhu kamar,
inokulasikan bibit pada substrat dalam laminar flow. Bibit 10-15gr/kg substrat.
7. Inkubasi baglog substrat
(pertumbuhan miselium 15-30 hari). Rumah jamur/kubung/ruang inkubasi dijaga
tetap kering dan bersih, suhu 22-28 derajat C tanpa cahaya.
8. Baglog substrat dibuka
cincin dibuka (7-15 hari kemudian). Cara membuka berbeda-beda, tergantung jenis
jamur kayu yang digunakan.
9. Baglog disusun di rak
dalam rumah jamur (pertumbuhan jamur 10-15 hari kemudian, tumbuh pin head/bakal
tumbuh buah). Bakal tumbuh buah tersebut disiram air bersih agar jamur tumbuh.
Untuk jamur tiram, yang disiram rumah jamurnya. Untuk jamur kuping penyiraman
langsung pada substrat sampai basah kuyup. Suhu rumah jamur 16-22 derajat C RH
: 80-90 %.
10. Panen jamur tiram/kuping.
Panen kurang dari 9 kali dalam waktu kurang dari 1,5 bulan tergantung cara
pemeliharaan/penyiraman jamur dan kebersihan kubung. Atau sisa panen 2-5 kali
seminggu.
Permasalahan yang sering timbul
pada budidaya jamur antara lain baglog sulit keluar jamur pada awal
pembukaan dan lamanya rentang antar panen pada baglog jamur. Penyebab
pemasalahan ini bukan hanya pada petani yang membudidayakan baglog jamurnya,
tapi juga pada proses pembuatan baglog jamur, yaitu pada petani penyedia baglog
jamur.
Permasalahan yang disebabkan oleh
pembudidaya baglog jamur yaitu karena rumah/kumbung jamur kurang ideal untuk
pertumbuhan jamur. Bisa dikarenakan desain kumbung jamur yang kurang
tepat, antara lain:
1. Atap kumbung terlalu rendah,
sehingga ruangan menjadi pengap/ sumuk dan akan mudah meningkatkan suhu
ruangan. Artinya kondisi ruangan tidak memenuhi syarat tumbuh jamur.
Kecuali jika pendirian kumbung berada di bawah pohon yang teduh dan rindang.
2.Kumbung jamur terlalu gelap
karena tertutup rapat tanpa sirkulasi, hal ini akan menghambat pertumbuhan pin
head/ bakal jamur. Pada masa pertumbuhan jamur pada baglog, butuh pencahayaan
sebesar 10-15 %. Bukan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam kumbung.
Selain itu hama dan penyakit juga
menjadi kendala yang cukup serius pada budidaya jamur. Hama yang sering
menyerang jamur antara lain :
1. Serangga
Lalat dan nyamuk merupakan
serangga yang banyak terdapat dalam kumbung yang tidak dipelihara dengan baik.
Serangga biasanya masuk bersamaan dengan keluar masuknya pekerja, melalui
ventilasi, atau melalui lubang-lubang kecil yang tidak terdeteksi. Kondisi yang
lembab ditambah dengan aroma substrat/media log sangat disukai
serangga-serangga ini yang akhirnya berkembang biak di dalam kumbung. Serangga
akan meletakkan telur-telurnya pada media baglog. Setelah menetas, larva-larva
yang tumbuh akan memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram sehingga batang
jamur tiram berlubang-lubang dan pertumbuhan tubuh buah jamur tiram menjadi
terganggu (keriput). Setelah memasuki fase dewasa aktif (terbang) Serangga akan
berpindah ke media log jamur yang masih sehat dan berkembang biak. Demikian
seterusnya sehingga dalam periode tertentu bisa menyebabkan kerusakan yang
cukup besar. Selain itu, serangga juga biasa berperan sebagai vektor/pembawa
penyakit/virus yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram.
Beberapa jenis serangga yang
dapat menularkan hama-penyakit pada kumbung jamur diantaranya
· Licoriella spp
· Megaselia spp
· Lepidocyrtus spp
Pencegahan terhadap serangan –
serangga ini dapat dilakukan dengan cara memasang kawat kasa berukuran kecil
pada bagian ventilasi dan memasang plastik bening pada bagian luar pintu untuk
membiaskan cahaya sehingga serangga cenderung menghindar dan menjauh dari
kumbung. Bila upaya ini masih kurang, maka dapat dilakukan upaya pengendalian
serangga dengan cara memasang perangkap serangga di dalam kumbung berupa lem
yang dioleskan secara merata pada lembaran kertas/plastik berwarna kuning.
2. Laba-laba
Laba-laba dapat memakan miselium
dan tubuh buah jamur tiram. Selain itu, laba-laba juga dapat menyebarkan spora
jamur pengganggu. Pencegahan dapat dilakukan dengan menebarkan serbuk kapur
pada permukaan lantai dan dinding kumbung. Jika terdapat sarang laba-laba
(biasanya terdapat di sela-sela baglog) maka harus segera dimusnahkan.
3. Cacing
Hama cacing ini biasanya memakan
miselium sehingga dapat mengakibatkan jamur tidak tumbuh sama sekali/gagal
tumbuh. Hama cacing sangat kecil (±1 mm) dan dapat berkembang biak dengan
cepat. Pencegahan hama cacing dapat dilakukan melakukan proses sterilisasi
dengan sempurna sehingga telur-telur cacing mati.
4. Siput
Ruang kumbung yang tidak bersih
dan lantai kumbung yang kotor dan becek seringkali mengundang kedatangan siput.
Siput akan memakan tubuh buah jamur tiram yang baru tumbuh sehingga pertumbuhan
jamur tiram menjadi tidak optimal/rusak. Salah satu cara alami untuk mencegah
ataupun mengatasi serangan siput ialah dengan menyemprot lantai kumbung dan rak
dengan ekstrak jarak pagar.
5. Rayap
Mendeteksi kehadiran rayap
relatif sulit dilakukan. Biasanya kita baru menyadari kehadiran rayap setelah
melihat kerusakan yang ditimbulkannya. Rayap memakan zat yang terkandung di
dalam kayu yaitu selulosa. Zat ini juga terdapat dalam media baglog jamur tiram
sehingga kemungkinan kerusakan baglog juga cukup besar. Cara sederhana ialah
dengan menyemprotkan zat kimia anti rayap. Cara alami yang bisa diupayakan
yaitu dengan menggunakan ekstrak sereh yang disemprotkan ke bagian tanah atau
bagian kumbung yang terkena serangan.
- Bentuk kerja sama yang ada dalam perusahaan
Dalam usaha Jejamuran ini komunikasi dan
kerjasama tim sangatlah penting, dan perusahaan ini menggunakan manajemen
keluarga dimana masing masing anggota meiliki peran tersendiri, tak
tanggung-tanggung juga untuk karyawannya demi pengembangan jamur dikirim ke
luar negeri untuk melaksanakan pendidikan, misanya ke Belgia. Selain itu kurang lebih tiga bulan sekali
melakukan pertemuan atau rapat untuk evaluasi juga pemecahan masalah kalau ada.
2. PT. MADU BARU PG-PS MADUKISMO
|
Kunjungan ke PT. Madubaru PG-PS Maduksimo |
PT.Madu baru pg – ps madukismo ini perusahaan
yang bergerak di bidang Gula dan Spirtus Yang didirikan pada tanggal 14 Juni
1955 di desa Padokan Tirtonirmolo,55181,Kasihan Bantul.Didirikan oleh Sri
Sultan hamengkubuono IX.
Pabrik Gula madukismo adalah satu – satunya
Pabrik Gula dan Spirtus di Provinsi Yogyakarta.Perusahaan ini merupakan bentuk
dari perseroan terbatas (PT) yang diberi nama PT.Madu baru, yang kemudian di
bagi menjadi dua pabrik yaitu pabrik Gula (PG Madukismo) dan pabrik Alkohol /
Spirtus (PS.Madukismo).
Pabrik Gula madukismo terdiri atas :
1.
Pabrik Gula
2.
MK Istimewa
3.
Pabrik Alkohol
4.
Argowisata Kereta
5.
Gedung Madukismo
6.
Wisma Tamu
7.
Wisma Kepodhang Kaliurang
Pada saat kami berkunjung di Pabrik gula
madukismo,Kami di sambut dengan nuansa era industri dengan bangunan yang besar
serta berusia tua dengan halaman luas,Mesin-mesin kuno serta rel – rel kereta
yang menjadi jalan kereta pengangkut tebu.
Kami juga bisa merasakan nuansa perjalanan dengan
kereta seperti kembali ke masa lampau. Kereta tersebut akan mengantar menuju
arel pabrik melewati rel – rel tua dan perkebunan yang ada di areal pabrik.
Setelah turun dari Kereta, Kami dapat langsung
menuju lokasi Pabrik Gula madukismo. Pada bulan – bulan tertentu,Pengunjung
dapat melihat produksi gula melewati tahap pemerahan nira untuk mendapatkan
sari gula,pemurnian nira dengan sulfitasi,penguapan nira,kristalisasi,puteran
gula dan pengemasan.Namun pada saat kami berkunjung kesana pabrik gula ini
tidak sedang berproduksi.
Untuk selanjutnya setelah menuju lokasi pabrik
Gula Madukismo dan keluar dari pabrim tersebut,dapat juga di temui Pabrik
Spirtus Madukismo yang terletak di sebelah barat pabrik Gula.Proses pembuatan
spirtus ini meliputi tahap pengenceran bahan baku,pergian atau fermentasi dan
penyulingan.Spirtus dan produk alkohol yang di hasilkan oleh pabrik ini diolah
dari tetes tebu,Hasil samping produksi gula.Adapun Kadar alkoholnya yaitu 95 %
dan digunakan untuk kebutuhan kosmetik dan farmasi.Dan rencananya akan menaikan
kadar alkohol menjadi 99,5 % dipergunakan untuk Bio Energi.
Pada PT.Madu Baru ini terdapat 4500 tenaga kerja,
karyawan tetap sebanyak 420 dan kurang lebih 3500 orang tenaga kerja bekerja di
lahan perkebunan, sisanya karyawan kontrak atau produksi. Setiap Panen di
lakukan pada 8 bulan sekali,dan setiap hari memproduksi 3500 ton tebu. Sebelum pemprosesan tebu di bawa oleh truk –
truk dan dilihat dengan alat hendicometer untuk dapat mengetahui kadar gula
lalu tebu di pindahkan ke lori untuk melanjutkan pemrosesan. Serta pemasaran
terdapat di daerah yogyakarta dan sekitarnya. Adapun manfaat dari ampar tebu
yaitu untuk pembangkit tenaga listrik.
Hasil
penelitian pada PT.Madu Baru dari segi manajemen pemasaran yaitu:
1.
Periklanan
2.
Promosi yang dilakukan PT.Madubaru melalui pasar murah
dan pameran yang diadakan didaerah Bantul.
3.
Sales
4.
Dan menjadi sponsor pada tiap acara untuk mengenalkan
produk.
3. PT. Sri Rezeki Isman
Tbk (SRITEX)
|
Kunjungan Ke PT. Sritex, Solo |
1)
Profil Perusahaan
a.
Sejarah Berdirinya PT. Sri Rezeki Isman
SRITEX memulai usaha dari
sebuah usaha dagang bernama “Sriredjeki” yang didirikan oleh H.M Lukminto pada
tahun 1966 di Pasar Klewer, Solo-Jawa Tengah. Di tahun 1968, usaha dagang kecil
ini berkembang pesat dan memproduksi kain kelantang dan celup di pabrik
pertamanya di Solo pada tahun 1968. Sritex mengembangkan kapasitas produksinya
di tahun 1982 dengan menambah fasilitas pemintalan dan penenunan. Dengan
mengandalkan usaha untuk selalu melakukan inovasi, PT. Sri Redjeki (Sritex)
mengembangkan dirinya dari industry tradisional menjadi sebuah industry
tekstil-garmen teritegrasi yang mengaplikasikan teknologi dan mesin produksi
tercanggih.
SRITEX dalam operasinya
semakin berkembang hingga saat ini perusahaan textil ini telah memiliki 25.000
orang karyawan dan beroperasi di atas lahan
seluas 130 hektar.
Kapasitas produksi Sritex
tidak hanya terbatas pada produk seragam militer. Sritex memproduksi
perlengkapan militer untuk negara-negara di seluruh penjuru dunia. Prestasi PT
SRITEX tidak hanya meliputi aspek bisnis semata. Sritex telah empat kali
memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas prestasinya di
beberapa kategori berikut:
·
Penyelenggaraan Upacara Bendera dengan jumlah partisipan
terbanyak (1995) dan sebagai perusahaan yang paling rutin mengadakan upacara
bendera setiap bulan di tanggal 17
·
Mendesain lebih dari 300.000 motif kain
·
Memproduksi seragam militer untuk 16 negara
b.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
Menjadi produsen tekstil
dan garmen terbesar , yang paling terkemuka dan terpercaya secara global.
Misi :
·
Menggunakan teknologi moderen yang mampu menghasilkan
produk dan layanan berkualitas tinggi untuk memenuhi berbagai kebutuhan klien.
·
Menjadi sebuah perusahaan yang berorientasi kepada
keuntungan dan pertumbuhan bagi para pemangku kepentingan.
·
Menciptakan lingkungan tenaga kerja yang kondusif dan
efektif dengan cara membangun budaya perusahaan yang selalu berusaha keras
dalam mengembangkan diri dan integrasi yang bersinergi.
·
Memberikan kontribusi dalam pengembangan bidang ekonomi
dan sosial bagi masyarakat sekitar.
2)
Sistem Produksi, Pengadaan Bahan Baku dan Teknologi yang
Digunakan
Sritex terdiri dari dua
divisi, yaitu divisi textil dan divisi garment. Divisi textile terdiri dari
spinning atau pemintalan, weaving atau penenunan, dyeing/finishing atau
pewarnaan.
Divisi garmaent atau
konveksi terdiri dari dua divisi yaitu fashion dan uniform.
Sritex telah berhasil
memproduksi seragam militer dengan spesifikasi anti air, anti infra merah, anti
serangga dan anti radiasi nuklir yang telah digunakan lebih dari 30 negara.
3)
Bentuk-bentuk Kerjasama yang ada dalam Perusahaan
Sritex merupakan partner
resmi di Eropa yang dipilih NATO untuk memproduksi seragam militer beberapa
negara anggotanya antara lain Jerman, Swedia, Austria dan Norwegia.
Selama bertahun-tahun
hingga saat ini Sritex telah dipercaya untuk memproduksi berbagai seragam dinas
TNI dan POLRI.
|
Pabrik PT. Sritex |
F.Diskripsi Pelaksanaan Program
A. Pelaksanaan
1.
Waktu Pelaksanaan
Penulis
melaksanakan studi lapangan/kuliah kerja lapangan ke Yogyakarta- Solo pada
tanggal 09-10 Desember 2015.
2. Obyek
Penelitian
Dalam penyusunan laporan hasil studi lapangan/kuliah kerja lapangan ke
Yogyakarta –Solo ini penulis melakukan peneltian pada wirausaha ke Yogyakarta –
Solo yaitu Wirausaha Jejamuran, Wirausaha PT.Madu Baru, Wirausaha PT.Sritex ,
dan Seminar Ekonomi Syariah.
G. Kesimpulan
dan Saran Kegiatan
A. Kesimpulan
1.
Wirausaha Jejamuran merupakan wirausaha jamur terbesar yang terteletak
diYogyakarta yang didirikan oleh Ratidjo Harjo Suwarno.
2.
Wirausaha PT. Modukismo merupakan wirausaha yang bergerak dibidang gula pasir
dan spirtus yang merupakan satu-satunya yang terletak diYogyakarta.
3.
Wirausaha PT.Sritex merupakan PT.Textil terbesar se-Asia yang mana terkenal
diseluruh dunia yang terletak Sukarjo,solo,Indonesia
4. Bahwa
pencatatan ekomomi syariah banyak yang tidak sesuai dengan ketentuan syariah
yang ada dan telah disyahkan.
B.
Saran
Dari kunjungan studi lapangan yang telah penulis
laksanakan, penulis menyampaikan saran bagi
semua pihak yang terkait, sebagai berikut
:
1. Untuk
kunjungan tempat studi lapangan
hendaknya waktu diperpanjang,
supaya mahasiswa dapat memperoleh banyak
informasi.
2. Wirausaha
Jejamuran ,PT. Modukismo, PT. Sritex sebaiknya terus dilakukan sebagai
kunjungan studi lapangan, karena wirausaha tersebut sangat memberikan inspirasi
dan motivasi
3. Bagi
para pengunjung sebaiknya membawa
kamera untuk mengabadikan berbagai dokumen / data dari wiarausaha
yang dikunjungi.
Demikian laporan ini telah
selesai penulis buat. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun
pembaca yang budiman.